Program Kerja Muslimat NU Baubau Diharapkan Bisa Menyasar Persoalan Masyarakat

Rumusan program kerja Muslimat NU Baubau diharapkan bisa menyasar pada persoalan masyarakat yang tepat sasaran sehingga secara inklusif dan bisa dirasakan manfaat dan dampaknya seacara luas. Kerja bersama atau bergerak bersama atau kolaborasi seharusnya memang menjadi falsafah pergerakan organisasi sosial kemasyarakatan karena tidak mungkin dapat mencapai hasil yang baik dan berdampak ketika hanya bekerja sendiri-sendiri, bergerak secara parsial, dalam lingkup yang kecil dan terbatas. Melalui kolaborasi, dapat memperluas jangkauan khidmat atau pelayanan organisasi.
Demikian diungkapkan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse saat pengukuhan pengurus Pimpinan Cabang Muslimat NU Kota Baubau di aula hotel mira Sabtu (9/9/2023).
Menurut orang nomor satu di Kota Baubau ini, membangun peradaban bisa dimaknai dengan program untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang beradab yakni menjunjung nilai kemanusiaan, menjunjung tinggi nilai keadilan dan implementasi nilai maqashid syariah (al muhafadhotu alad diin, almuhafadhotu alal maal, al muhafadhotu alal aql, al muhafadhotu alan nafs dan al muhafadhotul alal irdhi wan nasl. Inti dari maqashid syariah atau tujuan syariah adalah merealisasikan kemashalatan bagi manusia dan menghilangkan kemudharatan. Tentu, hal ini sejalan dengan apa yang telah diupayakan oleh Pemerintah Kota Baubau dalam 5 (lima) tahun terakhir ini, yaitu mewujudkan tatanan masyarakat Kota Baubau yang maju, sejahtera dan berbudaya.
La Ode Ahmad Monianse menaruh harapan yang besar kepada Muslimat NU Baubau sebagai suatu lembaga sosial keagamaan di Kota Baubau, kiranya dapat melakukan pembenahan, penguatan kelembagaan, perumusan program kerja yang selaras dengan upaya menciptakan masyarakat Baubau yang maju, sejahtera dan bebrbudaya, tentu saja, peran Muslimat NU didasarkan pada nilai-nilai organisasi yang telah melembaga dan dijiwai oleh segenap warga Muslimat NU. “Kepada warga NU dan masyarakat Kota Baubau, saya juga berpesan marilah kita jaga ukhuwah kita rawat ukhuwah wathaniyah kita, sehingga tidak timbul gejolak perbedaan dalam masyarakat. Hal ini juga merupakan peran yang dapat ibu-ibu jalankan demi tercapainya masyarakat kota baubau yang sejahtera dan berbudaya,”ungkapnya.
Sementara itu, dalam waktu dekat ini, bangsa Indonesia akan melaksanakan hajatan politik besar, pemilihan anggota legislatif, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah. Potensi perpecahan bisa saja terjadi ketika elemen masyarakat tidak memahami hakikat keberagaman di Indonesia. Penyebaran berita bohong atau informasi yang disruptif dan provokatif bisa memicu debat kusir di warung kopi bahkan pertengkaran dan perkelahian. Dalam situasi kebangsaan yang sekarang ini, La Ode Ahmad Monianse berharap Muslimat NU Baubau khususnya dan seluruh organisasi kemasyarakatan pada umumnya untuk dapat tetap menekankan pentingnya memperkuat persatuan dan kesatuan dalam rangka meneguhkan dan merawat kebhinekaan dalam persatuan.
Penulis/Peliput. : SAMSUDIN
Editor. : SAMSUDIN
Penanggungjawab : H Andi Hamzah Machmud,
Kadis Kominfo S.Sos, M.Si